Recent Blog post
Archive for 2017
sejarah UNIVERSITAS DJUANDA
Riwayat Hidup Ir. H. Djuanda Djuanda dilahirkan dari pasangan Raden Kartawidjaya dan Nyi Momot pada tanggal 14 Januari 1911 di Tasikmalaya Jawa Barat. Merupakan putra sulung dari enam bersaudara. Pada tahun 1924, Djuanda menakmatkan ELS kemudian melanjutkan sekolahnya di HBS Bandung dan lulus Diploma HBS dengan predikat Schitterend Gesslagd (lulus dengan baik Sekali) Pada tanggal 1 Mei 1929. Kemudian Djuanda melanjutkan studinya ke Technische Hogeschool Bandung (sekarang ITB) atas usaha ayahanda dan Direkturnya Dr. Ir. W.F. Gisolf dan lulus pada tanggal 6 Mei 1933. Setelah lulus dari Technische Hogeschool Bandung, Ir. Djuanda bekerja sebagai seorang guru di Perguruan Muhammadiyah di Jakarta yang mempunyai sebuah MULO (sekarang SMP) sebuah AMS (sekarang SMA) dan sebuah Kweekschool. Akhirnya Ir. Djuanda menjadi direktur di perguruan tersebut dan selama lima tahun memimpin para murid dan guru di sekolah tersebut dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Setelah Proklamasi Ir. Djuanda memulai kariernya di pemerintahan sebagai pegawai Kereta Api. Kemudian karier beliau terus menerus menanjak dan dipercaya untuk menduduki jabatan-jabatan seperti : kepala Jawatan Kereta api RI (1946), Mentri Muda Perhubungan (1946), Mentri Perhubungan (1946-1949), Mentri Pekerjaan Umum RI (1948), Mentri Negara (1949), Mentri Kemakmuran (1949-1950), Mentri Perhubungan(1950-1953), Mentri Negara Urusan Perencanaan (1956-1957), Mentri Keuangan (1957), Perdana Mentri/Mentri Pertahanan(1959), Mentri Keuangan (1959-1962) dan Mentri Pertama (1959-1963). Pada saat menjabat sebagai mentri pertama, beliau beberapa kali diberi kepercayaan oleh Presiden RI unutk bertindak selaku Pejabat Presiden RI. Pada tanggal 8 April 1957 Ir. H. Djuanda diangkat menjadi Perdana Mentri pada Kabinet Karya. Semasa beliau menjabat sebagai Kepala Pemerintahan ini, dikeluarkan Pengumuman Pemerintahan pada tanggal 13 Desember 1957, yang dikenal sebagai “Deklarasi Djuanda” Deklarasi ini merupakan prinsip-prinsip Wawasan Nusantara yang terus dikembangkan hingga sekarang. Karena jasa-jasanya maka beliau mendapat beberapa tanda kehormat dari pemerintah, antara lain Bintang Darma, Bintang Gerilya, Satya Lencana Pembangunan, Satya Lencana Kemerdekaan, Satya Lencana Karya Satya II, Bintang Bhayangkara I dan beberapa anugrah kehormatan dari Negara-negara Jepang, Yuguslavia , Thailand, Rusia, Rumania dan Kamboja. Dan berdasarkan SK Presiden No. 244 tahun 1963, Ir. H. Djuanda diangkat menjadi Tokoh Nasioanl/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Ir. H. Djuanda selama hidupnya telah mendarma-baktikan dirinya kepada Nusa dan Bangsa, dan beliau dipanggil oleh Allah yang Maha Kuasa pada tanggal 6 November 1963, dengan meninggalkan keharuman namanya di seluruh persada Nusantara.
VISI MISI DAN TUJUAN
Visi Universitas Djuanda
Menjadi Universitas berkualitas untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa yang menyatu dalam Tauhid
Misi Universitas Djuanda
Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan manajemen yang bersih, transparan dan profesional sejalan dengan prinsip Good University Governance (GUG) dalam kehidupan kampus yang Bertauhid
Mengajarkan, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan iman dan taqwa untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa
Menghasilkan lulusan yang cerdas intelektual, emosional, spiritual dan memiliki kompetisi dibidangnya serta berjiwa kewirausahaan/Entrepreunership.
Tujuan Universitas Djuanda
Terselenggaranya pendidikan dan pengajkar yang modern, berkualitas dan bertauhid
Mengembangkan dan memberdayakan sumberdaya manusia sesuai dengan paradigma Tauhid
Terlaksanannya penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berkelanjutan baik kualitan maupun kuantitas
Terselenggaranya proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum yang tersusun secara terintegritas (link and match)
Mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
Terbentuknya jaringan kerjasama denga berbagai pihak yang saling menguntugkan
Terselenggaranya pelayanan kependidikan berkualias yang memenuhi kepuasan (satisfication) pemangku kepentingan (stakeholder)
Terciptanya lulusan yang berkualitas, berdaya guna, berhasil guna, kreatif inovatif dan mandiri
Terciptanya hubungan yang konstruktif antara alumni dengan almamater
Riwayat Hidup Ir. H. Djuanda Djuanda dilahirkan dari pasangan Raden Kartawidjaya dan Nyi Momot pada tanggal 14 Januari 1911 di Tasikmalaya Jawa Barat. Merupakan putra sulung dari enam bersaudara. Pada tahun 1924, Djuanda menakmatkan ELS kemudian melanjutkan sekolahnya di HBS Bandung dan lulus Diploma HBS dengan predikat Schitterend Gesslagd (lulus dengan baik Sekali) Pada tanggal 1 Mei 1929. Kemudian Djuanda melanjutkan studinya ke Technische Hogeschool Bandung (sekarang ITB) atas usaha ayahanda dan Direkturnya Dr. Ir. W.F. Gisolf dan lulus pada tanggal 6 Mei 1933. Setelah lulus dari Technische Hogeschool Bandung, Ir. Djuanda bekerja sebagai seorang guru di Perguruan Muhammadiyah di Jakarta yang mempunyai sebuah MULO (sekarang SMP) sebuah AMS (sekarang SMA) dan sebuah Kweekschool. Akhirnya Ir. Djuanda menjadi direktur di perguruan tersebut dan selama lima tahun memimpin para murid dan guru di sekolah tersebut dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Setelah Proklamasi Ir. Djuanda memulai kariernya di pemerintahan sebagai pegawai Kereta Api. Kemudian karier beliau terus menerus menanjak dan dipercaya untuk menduduki jabatan-jabatan seperti : kepala Jawatan Kereta api RI (1946), Mentri Muda Perhubungan (1946), Mentri Perhubungan (1946-1949), Mentri Pekerjaan Umum RI (1948), Mentri Negara (1949), Mentri Kemakmuran (1949-1950), Mentri Perhubungan(1950-1953), Mentri Negara Urusan Perencanaan (1956-1957), Mentri Keuangan (1957), Perdana Mentri/Mentri Pertahanan(1959), Mentri Keuangan (1959-1962) dan Mentri Pertama (1959-1963). Pada saat menjabat sebagai mentri pertama, beliau beberapa kali diberi kepercayaan oleh Presiden RI unutk bertindak selaku Pejabat Presiden RI. Pada tanggal 8 April 1957 Ir. H. Djuanda diangkat menjadi Perdana Mentri pada Kabinet Karya. Semasa beliau menjabat sebagai Kepala Pemerintahan ini, dikeluarkan Pengumuman Pemerintahan pada tanggal 13 Desember 1957, yang dikenal sebagai “Deklarasi Djuanda” Deklarasi ini merupakan prinsip-prinsip Wawasan Nusantara yang terus dikembangkan hingga sekarang. Karena jasa-jasanya maka beliau mendapat beberapa tanda kehormat dari pemerintah, antara lain Bintang Darma, Bintang Gerilya, Satya Lencana Pembangunan, Satya Lencana Kemerdekaan, Satya Lencana Karya Satya II, Bintang Bhayangkara I dan beberapa anugrah kehormatan dari Negara-negara Jepang, Yuguslavia , Thailand, Rusia, Rumania dan Kamboja. Dan berdasarkan SK Presiden No. 244 tahun 1963, Ir. H. Djuanda diangkat menjadi Tokoh Nasioanl/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Ir. H. Djuanda selama hidupnya telah mendarma-baktikan dirinya kepada Nusa dan Bangsa, dan beliau dipanggil oleh Allah yang Maha Kuasa pada tanggal 6 November 1963, dengan meninggalkan keharuman namanya di seluruh persada Nusantara.
VISI MISI DAN TUJUAN
Visi Universitas Djuanda
Menjadi Universitas berkualitas untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa yang menyatu dalam Tauhid
Misi Universitas Djuanda
Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan manajemen yang bersih, transparan dan profesional sejalan dengan prinsip Good University Governance (GUG) dalam kehidupan kampus yang Bertauhid
Mengajarkan, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan iman dan taqwa untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa
Menghasilkan lulusan yang cerdas intelektual, emosional, spiritual dan memiliki kompetisi dibidangnya serta berjiwa kewirausahaan/Entrepreunership.
Tujuan Universitas Djuanda
Terselenggaranya pendidikan dan pengajkar yang modern, berkualitas dan bertauhid
Mengembangkan dan memberdayakan sumberdaya manusia sesuai dengan paradigma Tauhid
Terlaksanannya penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berkelanjutan baik kualitan maupun kuantitas
Terselenggaranya proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum yang tersusun secara terintegritas (link and match)
Mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
Terbentuknya jaringan kerjasama denga berbagai pihak yang saling menguntugkan
Terselenggaranya pelayanan kependidikan berkualias yang memenuhi kepuasan (satisfication) pemangku kepentingan (stakeholder)
Terciptanya lulusan yang berkualitas, berdaya guna, berhasil guna, kreatif inovatif dan mandiri
Terciptanya hubungan yang konstruktif antara alumni dengan almamater